Sabtu, 26 September 2015

Qurban bukan sekedar Kurban



Well, gue sekarang lagi di Cirebon dalam rangka libur idul adha, tapi kepanjangan gara-gara gue telat mesen travel dan mamah ga percaya sama gue kalo gue bakal baik-baik aja kalo naik bus juga, gue juga mengucapkan permohonan maaf gue buat temen-temen kelompok komunikasi pendidikan yang harus mengerjakan ppt tanpa gue, tapi gue janji deh bakalan ngerjain makalahnya.yayayaya ^^
Sebenernya wacana ini juga biar ngebantu gue pas tugas speak up mata kuliah PKn dimana dosennya meminta kita untuk menceritakan tradisi kurban di daerah masing-masing, dan ini adalah sedikit dari seluruh cerita qurban yang ada di kota gue tercinta kota BerInTan, kota kang teng pinggir laut, Cirebon.
Arti kata idul adha qurban ada dua makna. Pertama, arti qurban adalah dekat yang diambil dari bahasa Arab Qarib. Pandangan umum mengatakan bahwa qurban adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kedua, arti qurban adalah udhhiyah atau bisa dikatakan dhahiyyah yang artinya adalah hewan sembelihan. Dari arti makna qurban ini, maka menjadi tradisi sebagaimana lazim dilakukan umat muslim di dunia untuk menyembelih hewan dengan cara kurban atau mengorbankan hewan yang menjadi sebagian hartanya untuk kegiatan sosial.
Menurut Lismanto arti qurban ada dalam dua dimensi Lismanto. Dimensi ibadah dalam tradisi qurban, sudah jelas menjadi bentuk ketaatan hamba kepada Tuhannya. Ketaatan itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas sepenuhnya, sehingga kita menjadi dekat dengan Allah. Hal inilah yang dimaksud qurban dalam pengertian ibadah, yakni qarib sementara dimensi sosial dalam tradisi qurban sudah bisa dibaca dengan kasat mata bahwa ibadah qurban memberikan kesejahteraan kepada lingkungan sosial berupa daging kurban yang notabene hanya bisa dijangkau kalangan elite.
Sejarah qurban idul adha dijelaskan secara singkat dan jelas dalam Al Quran surat As Shoffat ayat 102. Dalam QS AS Shoffat tersebut bisa diceritakan sejarah qurban adalah sebagai berikut. Saat Ismail berusia remaja, Ibrahim menceritakan kepada Ismail bahwa Ibrahim telah mendapatkan perintah dari Allah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail. Dan Ismail menetujuinya. Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah sebanyak 3 (tiga) kali melalui mimpi. Setelah mendapatkan petunjuk dan yakin bahwa itu adalah perintah Allah, maka Ibrahim dengan ikhlas akan menyembelih puteranya sendiri, yaitu Ismail. Setelah Ibrahim dan Ismail kedua-duanya ikhlas untuk menjalankan perintah Allah, ternyata Allah mengganti Ismail menjadi domba.
Tempat yang pertama di wilayah yang paling deket dengan rumah gue itu, seperti umat muslim kami warga RW 09 WARGA ASIH melaksanakan sholat idul adha berjamaah di Mesjid Al- Ikhlas dan lapangan badminton di belakang Mesjid Al-Ikhwan yang masih menjadi suatu kesatuan mesjid, diumumkan bahwa jumlah hewan qurban yang diterima oleh Mesjid sebanyak 27 ekor, 11 ekor dari RT 01, 8 ekor dari RT 06, dan sisanya 4,3,1,- gue lupa Rt berapa aja. Pemotongan hewan qurban dilakukan di baperkam RW 09 WARGA ASIH. Dan pada sore harinya pengurus DKM Al-Ikhwan bersama tukang becak setempat mengantarkan daging qurban hasil sembelih kepada seluruh warga RW 09 WARGA ASIH, termasuk keluarga gue dapet juga dagingnya.
Tempat yang kedua,tempat kita dibimbingnya, dididik dan dibinanya. Adalah di SMA Negeri 2 Cirebon, meskipun ini latepost banget, tapi gue yakin sih budayanya masih sama dan mungkin juga disetiap sekolah yang ada di kota Cirebon. Ini sekitar dua tahun yang lalu saat gue masih unyu-unyu dan belum tau arah dan tujuan, waktu masih ngebet bangeet pengen jadi scientist alias anak IPA, pengen banget masuk lab kimia dan make jas lab, masih suka nangis gara-gara peer matematika (sampe kelas 12 sih hehe) pokoknya masih lurus).
SMA Negeri 2 Cirebon selalu mengadakan acara qurban yang bertujuan agar peserta didik mengerti, memahami, mengenal  tentang qurban dalam Islam dan mengamalkan nanti bila sudah mampu tentunya.
Biasanya dipagi hari pukul 06.45 atau paling telat 07.00 siswa dan siswi SMA Negeri 2 Cirebon dikumpulkan di lapangan basket SMA Negeri 2 Cirebon, dan mengadakan apel pagi. Lalu menunggu komando selanjutnya sampai kambing dan sapi sudah siap untuk disembelih baru siswa dan siswi SMA Negeri 2 Cirebon di bubarkan, artinya bagi murid teladan akan melihat proses penyembelihan hewan qurban, seperti gue ^^ ga gitu juga sih mungkin sih yaa yang kekantin itu laper belum semepet sarapan atau lagi radang tenggorokan jadi harus cepet-cepet minum dan yang nonton proses penyembelihan hewan qurban itu pengen ngeksis, tapi sumpeh gue emang niat pengen liat soalnya sejak temen sd gue pindah rumah gue jadi ga pernah liat lagi, kangen ehh, baper wkwk. Dan gue sangat bahagia waktu tau ada dokumentasinya di labkom, btw gue sebenernnya ngarep banget ada dokumentasi pas kemping pramuka angkatan gue karena pas di SIM (majalah yang diproduksi siswa dan siswi SMA Negeri 2 Cirebon) gue terpublish dalam sebuah foto and  FYI gue saat itu jadi ketua regu wkwk.
Apel Qurban

hasil zoom, focus cewek rambut pendek pake kacamata
Lanjut proses penyembelihan hewan qurban itu berlangsung sekitar 3-4 jam dan yang motongnya adalah tukang jagal dan guru yang bertanggung jawab kalo yang difoto itu ada Pak Toto beliau adalah guru olahraga kelas 12.
Yang pake topi pa Toto, yang jongkok gue ^^

Sampe dzuhur sampe kita semua pada balik juga panitia proses penyembelihan hewan qurban belum pada balik,karena jumlah hewan qurban yang lumaya banyak. panitia penyembelihan hewan qurban  terdiri dari anak-anak DKM Baiturrahman yang tentunya dapet pengawasan dari guru-guru PAI, mereka mengerjakan pemotongan daging qurban yang sudah disembelih. 
proese pemotongan daging qurban oleh DKM Baiturrahman
Dan setelah selesai di-packing alias dikresekin daging-daging ini disalurkan kepada guru, siswa, karyawan maupun warga yang berada di lingkungan SMA Negeri 2 Cirebon. Begitulah kira-kira budaya atau tradisi qurban di SMA Negeri 2 Cirebon.

Dari setiap tradisi qurban yang ada di setiap daerah yang kita harus tanamkan dalam hati bahwa qurban bukanlah hanya merelakan seekor dua ekor kambing atau sapi untuk kita berikan kepada khalayak yang berhak mendapatkan daging qurban namun perlu diingat makna qurban dalam idul adha adalah bahwa kita harus ikhlas dalam menjalankan cobaan dari Allah. Kata lainnya adalah saat kita "disembelih" Allah, maka ikhlaslah dan bertawakal sehingga dengan keikhlasan itu kita akan mendapatkan "domba" sebagai penggantinya. Hakikat qurban idul adha adalah bahwa kita harus kembali kepada tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Karena manusia dan jin tidaklah diciptakan, kecuali untuk beribadah.


0 komentar:

Posting Komentar