Even
Baros International Animation Festival (BIAF) yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Cimahi merupakan event internasional yang menyelenggarakan
berbagai stand karya animasi anak
bangsa, master class untuk belajar software animasi dan talkshow dengan pembicara animator hebat Indonesia.
Salah
satunya yaitu Talkshow Bedah Buku
Nganimasi Indonesia oleh Mas Be sekaligus menjadi penutup dari rangkaian acara
BIAF pada Sabtu (8/10) di Cimahi Technopark. Buku Nganimasi yang ditulis oleh
Mas Be belum sepenuhnya jadi, seperti pembuatan poster yang belum fix ukurannya. Buku ini berisi profil 48
studio dengan 55 IP dari seluruh Indonesia, diantaranya:
1. Adit
Sopo Jarwo & Tendangan Halilintar (MD animation)
2. Astamon
3. Alif
AIya (HHK animation)
4. Angel
Dives
5. Bedu
Adul (Lautan animasi)
6. Bilu
Mela (Mikairu)
7. Binekon
& Belantara
8. Bunbuthe
Bunny
9. BoS
Battle of Surabaya (MSV)
10. Captain
Josh (Play Studio)
11. Culo
Boyo (Cak 1km)
12. DIDI
TIKUS (pixel efekt)
13. Digiro,
Kabayan Liplap, Adj the morpher (Castle Production)
14. Fun
CICAN
15. Gang
7 AR
16. Gob
& Friends (Hompimpa)
17. Goyi
Pipi (Cube Work)
18. Grey
& Jingga (Sweta Kartika)
19. Happy
Moslem, Dongeng Nusantara (ARK studio)
20. Hey
BIo! (invoya)
21. Joni
BoIi (Afterlab animation)
22. JONI
BONI PUFF (mocca animation)
23. KAlE,
Darmuji 86 (Allie studio)
24. Kamtis
Babies (Euforia)
25. IP
Animasi (48 studio dengan 55 IP)
26. Kirai
(Piapi animation)
27. KUKUROCK
YOU (DGM animation)
28. Laskar
CIMA (animasindo)
29. LOBU
(jafa)
30. Mama
Papa (manimonki)
31. Mas
Be
32. PASOA
& Sang Pemberani (RUS animation studio)
33. Petualangan
Si Unyil (PEN)
34. PiPoYa
(Jotter production)
35. Plentis
Kentus (Visual Expert Animation)
36. RENOBOT
(living imagination studio)
37. Roh
Garuda (Iconmax Indonesia)
Dan
14 Short movie
1. Baloons,
IOTP, Kapur Ade, LTLM, Pret - Lanting animation
2. Roda
Pantura - Hizaro
3. Outgrowt,
Reform, Lakuna, ANG - UMN
4. Self
Image — Untar
5. The
Escape — Enspire Studio
6. Lukisan
Napas, WachtenStaad — Dawn Animation
Selain
itu buku Nganimasi karangan Mas Be memberikan bonus berupa lampiran poster:
Sejarah Animasi Indonesia yang dibuat oleh mas Ehwan Kurniawan DKV-IKJ.
Keseluruhan isi buku Nganimasi ini berjumlah 200 halaman. Mas Be sendiri
merupakan wujud animasi dari Bambi Bambang Gunawan, animator asal Tegal. Beliau
pernah mendapatkan beasiswa utnuk belajar animasi di Korea selama enam bulan
pada tahun 2008. Selain Mas Be ada pula tokoh lain yang ada di Buku Nganimasi,
antara lain Eyang Smart, Hanhan dan Dona. Meskipun animasi Mas Be dalam bentuk
3d belum rampung dikerjakan, namun Mas Be sudah mempunyai theme song dalam bentuk 2d, video theme song sendiri dibuat oleh siswa SMK di Kota Malang yang
tergabung dalam Aliee Studio.
Pada
sesi pertanyaan, Nabil dari Telkom University bertanya apa saja masalah animasi
Indonesia, sehingga tidak bisa terkenal seperti manga di Jepang atau di Negara maju lainnya. Bambi menjelaskan
bahwa dilihat dari sejarah perkembangan animasi di Indonesia, pada awalnya
animasi di Indonesia masih seperti sandiwara di radio. Dimana tanpa aspek
visual, animasi seperti itu dapat diedengarkan saja. Dan sekarang ketika visual
animasi di Indoesia sudah lebih baik, tetapi ada masalah pada karakter
tokohnya. Animator Indonesia memilih untuk menjadikan karakter sifat super atau
tanpa kekurangan sebagai karakter utamanya, namun pada umumnya orang Indonesia
lebih menyukai karakter dengan sifat yang tidak terlalu sempurna agar lebih
terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari., seperti Nobita pada film Doraemon
yang dikenal sebagai anak yang malas. Hal ini juga berkaitan dengan survey yang
seharusnya di lakukan, seperti di Korea, yang serius dalam masalah survey
penonton. Selain itu yang harus diperhatikan adalah marketing dari film animasi
tersebut, seorang animator sebaiknya tidak sekaligus menjadi marketing person.
Pertanyaan
kedua dari Rifai, yang berkaitan dengan software
pembuatan animasi The Escape. Kali ini Mas Bambi mengalihkan pertanyaan
kepada mas Dody salah satu animator yang profilnya ada di buku Nganimasi. Mas
Dody menjawab bahwa pada umumnya animasi dibuat menggunakan software Blender atau Maia.
Pertanyaan
terakhir datang dari Irwan yang menanyakan apa saja yang harus dilakukan
animator muda Indonesia agar sukses dan apa tanggapan luar negeri terhadap
animasi di Indonesia. Mas Bambi menjawab bahwa untuk menjadi animator sukses harus
terus berlatih. Seperti animator film The Hobbit, Rini Sugianto yang pada jaman
kuliahnya harus pulang jam dua malam untuk menggambar animasi di kampusnya.
Selain itu sebagai animator, apabila kita mau sukses, kita tidak bisa
menyatukan aspek agama ke dalam animasi. Hal ini terjadi ketika ada orang Korea
yang menginginkan pembuatan animasi dilakukan Bandung, namun animator menolak
karena karakter utamanya adalah anak kecil berkepala babi. Apabila ingin
dikatakan terkenal, maka seperti apa pun karakternya seorang animator harus
professional atau dapat dikatakan mau. Setelah ketiga pertanyaan itu dijawab,
pembawa acara pun menutup acara BIAF dengan salam. Sampai jumpa di BIAF selanjutnya :)
Bonus foto bareng Mas Bambi Gunawan:
Bonus foto bareng Mas Bambi Gunawan:

0 komentar:
Posting Komentar