Selasa, 10 Oktober 2017

Samyang cheese, yay or nay?

Rabu, 4 Oktober 2017
Barusan gw dari alfamart, sebenernya gw Cuma pengen beli yakult doang, karena gw pengen yang seger-seger. Terus akhirnya gw beli camilan, sampai akhirnya ada Samyang disana, gw rada pengen juga karena udah lama ga makan yang pedes-pedes. Pas liat kemasan Samyang yang ori tuh biasa aja, bahkan kaya ih sayang banget 16k tapi gitu aja rasanya, eh ternyata sisamyang ori ini  ga sendirian dia bareng temennya, Samyang cheese. Gw tuh kaya yang selalu ngiler aja gitu kalo liat ka RiaSW makan Samyang atau orang mukbang atau challenge kayanya tuh waw banget dan rasanya unik apa gimana gitu.
Tapi menurut gw yang ga cinta bahkan ga sayang sama pedes, menurut gw unfaedah aja gitu beli Samyang. Dengan harga 18k dan rasa yang B aja. It’snt worth the hype. Gw Cuma mendapatkan rasa sakit di mulut gw, lidah yang melokor dan diperut who knew bisa jadi penyakit. Secara ekonomi, harga Samyang 18k bisa dapet lauk rumah makan padang itu rendang 2 sama perkedel atau lu bisa beli 2 biji ayam celup bakar Sindangsono tambah 2 rebu lagi, atau kalo lo emang perut sampah wkkw lu bisa beli 3 mangkok baso yang lebih seger aja pedesnya. Jadi adek-adek, don’t just do it but think before.



Dan sedikit review lagi, gw masak Samyang itu di magic jar bayi, dan dia kegedean badan jadi harus rada dipaksa, gede banget kan wkwk. Kalo lu ga mau gitu pedes, kurangi aja bumbu yang warna merah. Bumbu oren itu bumbu kejunya walaupun menurut gw dia Cuma kecium aja bau kejunya tapi ga gitu berasa. Gw pun memutuskan untuk ga menyentuh Samyang itu lagi dan mencoba membuat review gajebo ini. Dan disaat gw menulis ini gw teringat temen gw yang sms gw beberapa saat yang lalu, dang w bertanya-tanya kenapa tuh orang mangil2 gw, kalo bukan himpunan kayanya tugas atau kecoa. Tapi kalo kecoa dia pasti langsung cerita sehalaman buku jurnal. Ini kayanya tugas. Dan gw inget kalo gw punya tugas sbjj which is ngeresume 10 jurnal internasional dan aplikasi distance learning sebanyak-banyaknya. Besok SG sih Cuma gw rada takut aja wkwk.
Sebenernya ada ketakutan lagi dalam diri gw , gw takut temen2 gw yang satu lingkaran baca2 isi blog gw hahaha. Sementara itu, ini ga sesuai banget sama diri gw in a real life. Hihihi. Ada lagi satu kebodohan malam ini, setelah gw makan Samyang, gw malah minum yakult yang menguras usus, and gw beli cemilan micin. Dungo bat ga wkwk. 


P.S. setelah mienya dingin, gw makan juga tuh Samyang, abis sayaang hehe

Talkshow Bedah Buku Nganimasi IndonesiaOleh Mas Be

Even Baros International Animation Festival (BIAF) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Cimahi merupakan event internasional yang menyelenggarakan berbagai stand karya animasi anak bangsa, master class untuk belajar software animasi dan talkshow dengan pembicara animator hebat Indonesia.
Salah satunya yaitu Talkshow Bedah Buku Nganimasi Indonesia oleh Mas Be sekaligus menjadi penutup dari rangkaian acara BIAF pada Sabtu (8/10) di Cimahi Technopark. Buku Nganimasi yang ditulis oleh Mas Be belum sepenuhnya jadi, seperti pembuatan poster yang belum fix ukurannya. Buku ini berisi profil 48 studio dengan 55 IP dari seluruh Indonesia, diantaranya:
1.      Adit Sopo Jarwo & Tendangan Halilintar (MD animation)
2.      Astamon
3.      Alif AIya (HHK animation)
4.      Angel Dives
5.      Bedu Adul (Lautan animasi)
6.      Bilu Mela (Mikairu)
7.      Binekon & Belantara
8.      Bunbuthe Bunny
9.      BoS Battle of Surabaya (MSV)
10.  Captain Josh (Play Studio)
11.  Culo Boyo (Cak 1km)
12.  DIDI TIKUS (pixel efekt)
13.  Digiro, Kabayan Liplap, Adj the morpher (Castle Production)
14.  Fun CICAN
15.  Gang 7 AR
16.  Gob & Friends (Hompimpa)
17.  Goyi Pipi (Cube Work)
18.  Grey & Jingga (Sweta Kartika)
19.  Happy Moslem, Dongeng Nusantara (ARK studio)
20.  Hey BIo! (invoya)
21.  Joni BoIi (Afterlab animation)
22.  JONI BONI PUFF (mocca animation)
23.  KAlE, Darmuji 86 (Allie studio)
24.  Kamtis Babies (Euforia)
25.  IP Animasi (48 studio dengan 55 IP)
26.  Kirai (Piapi animation)
27.  KUKUROCK YOU (DGM animation)
28.  Laskar CIMA (animasindo)
29.  LOBU (jafa)
30.  Mama Papa (manimonki)
31.  Mas Be
32.  PASOA & Sang Pemberani (RUS animation studio)
33.  Petualangan Si Unyil (PEN)
34.  PiPoYa (Jotter production)
35.  Plentis Kentus (Visual Expert Animation)
36.  RENOBOT (living imagination studio)
37.  Roh Garuda (Iconmax Indonesia)
Dan 14 Short movie
1.      Baloons, IOTP, Kapur Ade, LTLM, Pret - Lanting animation
2.      Roda Pantura - Hizaro
3.      Outgrowt, Reform, Lakuna, ANG - UMN
4.      Self Image — Untar
5.      The Escape — Enspire Studio
6.      Lukisan Napas, WachtenStaad — Dawn Animation
Selain itu buku Nganimasi karangan Mas Be memberikan bonus berupa lampiran poster: Sejarah Animasi Indonesia yang dibuat oleh mas Ehwan Kurniawan DKV-IKJ. Keseluruhan isi buku Nganimasi ini berjumlah 200 halaman. Mas Be sendiri merupakan wujud animasi dari Bambi Bambang Gunawan, animator asal Tegal. Beliau pernah mendapatkan beasiswa utnuk belajar animasi di Korea selama enam bulan pada tahun 2008. Selain Mas Be ada pula tokoh lain yang ada di Buku Nganimasi, antara lain Eyang Smart, Hanhan dan Dona. Meskipun animasi Mas Be dalam bentuk 3d belum rampung dikerjakan, namun Mas Be sudah mempunyai theme song dalam bentuk 2d, video theme song sendiri dibuat oleh siswa SMK di Kota Malang yang tergabung dalam Aliee Studio.
Pada sesi pertanyaan, Nabil dari Telkom University bertanya apa saja masalah animasi Indonesia, sehingga tidak bisa terkenal seperti manga di Jepang atau di Negara maju lainnya. Bambi menjelaskan bahwa dilihat dari sejarah perkembangan animasi di Indonesia, pada awalnya animasi di Indonesia masih seperti sandiwara di radio. Dimana tanpa aspek visual, animasi seperti itu dapat diedengarkan saja. Dan sekarang ketika visual animasi di Indoesia sudah lebih baik, tetapi ada masalah pada karakter tokohnya. Animator Indonesia memilih untuk menjadikan karakter sifat super atau tanpa kekurangan sebagai karakter utamanya, namun pada umumnya orang Indonesia lebih menyukai karakter dengan sifat yang tidak terlalu sempurna agar lebih terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari., seperti Nobita pada film Doraemon yang dikenal sebagai anak yang malas. Hal ini juga berkaitan dengan survey yang seharusnya di lakukan, seperti di Korea, yang serius dalam masalah survey penonton. Selain itu yang harus diperhatikan adalah marketing dari film animasi tersebut, seorang animator sebaiknya tidak sekaligus menjadi marketing person.
Pertanyaan kedua dari Rifai, yang berkaitan dengan software pembuatan animasi The Escape. Kali ini Mas Bambi mengalihkan pertanyaan kepada mas Dody salah satu animator yang profilnya ada di buku Nganimasi. Mas Dody menjawab bahwa pada umumnya animasi dibuat menggunakan software Blender atau Maia.

Pertanyaan terakhir datang dari Irwan yang menanyakan apa saja yang harus dilakukan animator muda Indonesia agar sukses dan apa tanggapan luar negeri terhadap animasi di Indonesia. Mas Bambi menjawab bahwa untuk menjadi animator sukses harus terus berlatih. Seperti animator film The Hobbit, Rini Sugianto yang pada jaman kuliahnya harus pulang jam dua malam untuk menggambar animasi di kampusnya. Selain itu sebagai animator, apabila kita mau sukses, kita tidak bisa menyatukan aspek agama ke dalam animasi. Hal ini terjadi ketika ada orang Korea yang menginginkan pembuatan animasi dilakukan Bandung, namun animator menolak karena karakter utamanya adalah anak kecil berkepala babi. Apabila ingin dikatakan terkenal, maka seperti apa pun karakternya seorang animator harus professional atau dapat dikatakan mau. Setelah ketiga pertanyaan itu dijawab, pembawa acara pun menutup acara BIAF dengan salam. Sampai jumpa di BIAF selanjutnya :)

Bonus foto bareng Mas Bambi Gunawan: